Lamanesia.com – Pertumbuhan investor di Provinsi Jambi pada awal tahun ini menunjukkan grafik yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi, pada Januari-Februari Tahun 2020 hanya terjadi pertumbuhan 137 investor. Namun pada rentang bulan yang sama di tahun 2001, pertumbuhan investor di Provinsi Jambi mencapai 1.588 investor.
“Pertumbuhan Januari-Februari YOY mencapai 1.059%,” ujar Kepala BEI Provinsi Jambi, Fasha Fauziah pada Media Gathering Wartawan Pasar Modal Jambi yang digelar secara virtual, Jumat (26/3) pukul 09.00.
Namun, kata Fasha, secara persentase jumlah investor Pasar Modal di Jambi dibandingkan jumlah penduduk di Provinsi Jambi hanya 0,58%.
Sementara itu, sebaran investor per Februari 2021 di Provinsi Jambi berdasarkan umur masih didominasi kaum milenial. Secara rinci, kata Fasha, usia 18-25 tahun 9.769 investor (46%), usia 26-30 tahun 4.023 investor (19%), usia 31-40 tahun 4.186 investor (20%), dan usia 41-100 tahun 3.046 investor (15%).
Sedangkan sebaran investor berdasarkan jenis kelamin masih didominasi laki-laki sebanyak 12.760 investor atau 61%. Jumlah investor perempuan hanya 8.084 atau 39%.
Fasha juga memaparkan bahwa selama tahun 2020, total transaksi mencapai Rp10,345 triliun.
Untuk kegiatan edukasi Pasar Modal di Provinsi Jambi, Fasha menjelaskan pada tahun 2019 kegiatan yang dilakukan BEI Provinsi Jambi sebanyak 339 kegiatan dengan jumlah peserta 10.861 orang.
Tahun 2020 kegiatan menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, jumlah peserta meningkat drastis. “Kegiatan turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 274 kegiatan. Sedangkan jumlah peserta 38.143 orang. Akibat Covid kegiatan kita lakukan secara daring. Peserta makin banyak karena dari luar Provinsi Jambi juga bisa ikut,” ujarnya.
Untuk tahun 2021 ini, Fasha memastikan jumlah kegiatan akan lebih banyak. Hingga saat ini saja, sudah 108 kegiatan yang digelar dengan jumlah peserta 8.257 orang.
Discussion about this post