Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) meningkatkan kewaspadaan menjelang libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020 agar protokol kesehatan secara konsisten selalu dijalankan ketat bagi personel bandara dan traveler.
Sebagai upaya pencegahan COVID-19 dan menciptakan penerbangan yang sehat, bandara PT Angkasa Pura II menjalankan protokol kesehatan melalui konsep biosecurity management (physical distancing, health screening, passenger touchless processing, people protection, facility cleanliness), yang ditambah dengan biosafety management (biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization, public health assurance).
Adapun biosafety dan biosecurity management memiliki program salah satunya adalah Workforce Protection yang telah dijalani sejak Maret 2020 guna melindungi karyawan termasuk personel operasional dan pelayanan di bandara.
Program Workforce Protection tersebut antara lain diimplementasikan melalui:
– Penyesuaian pola operasional: Normal Operation, Slow Down Operation, Minimum Operation 1 dan 2
– Kewajiban penggunaan APD: APD Level 1, APD Level 2, hingga APD Level 3 yang menggunakan hazmat lengkap
– Tracing, tracking dan testing: PT Angkasa Pura II memiliki aplikasi internal iPerform guna melakukan tracing dan tracking management terhadap seluruh karyawan. Karyawan, khususnya personel operasional dan layanan bandara juga melakukan rapid test secara berkala
– Penyesuaian pelayanan: Pelayanan tatap muka customer service ditiadakan, diganti dengan VICA (virtual customer assistant)
– Dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum personel bertugas
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Workforce Protection adalah regulasi internal guna melindungi karyawan di tengah pandemi ini.
“Workforce Protection melihat dari berbagai sisi. Misalnya dengan penyesuaian pola operasional atau pengurangan jam operasional, personel bandara memiliki waktu lebih untuk berada di rumah namun operasional bandara tetap bisa berjalan lancar. Personel juga dilengkapi dengan APD mulai dari level 1 hingga level 3 yang disesuaikan dengan situasi dan fungsi personel.”
“Melalui Workforce Protection, PT Angkasa Pura II dapat tetap mengoperasikan bandara dan menjaga konektivitas penerbangan guna mendukung industri penerbangan nasional di agar tetap berkontribusi optimal di tengah pandemi,” jelas Muhammad Awaluddin.
Libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020
Adapun puncak arus keberangkatan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II diperkirakan terjadi besok, 27 Oktober 2020, yang mengawali periode libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020.
Pada 27 Oktober, diperkirakan penumpang dapat mencapai 90.000 – 95.000 penumpang atau meningkat sekitar 9% dibandingkan dengan hari lain di bulan ini.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang besok dapat mencapai sekitar 65.000 penumpang.
Director of Operation & Service PT Angkasa Pura II Muhamad Wasid mengatakan seluruh bandara perseroan sudah bersiaga dalam melayani penumpang pada periode libur panjang.
“Protokol kesehatan dijalankan ketat demi mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Sebagai bagian langkah antisipasi, 19 bandara mengaktifkan Piket Siaga Operasi mulai 26 Oktober – 1 November 2020.”
“Fasilitas di gedung terminal, sisi darat, dan sisi udara seperti runway, taxiway, apron dan fasilitas penunjang lainnya kami pastikan berfungsi dengan baik agar operasional penerbangan selalu berjalan lancar,” jelas Muhamad Wasid.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).
Discussion about this post