JAMBI – DPD II Partai Golkar Kota Jambi, berencana akan menggelar Musda Ulang pada tanggal 28 Desember nanti. Sebab, intruksi dari DPP Golkar, kepengurusan Golkar Kota Jambi harus selesai pada tahun 2020 ini.
Sebelum musda ulang ini, Kepemimpinan partai Golkar Kota Jambi di PLT kan kepada Asari syafei untuk mempersiapkan musda lanjutan atau ulang.
Namun, selama Asari Syafei menjabat PLT Golkar Kota Jambi, dirinya sudah mengganti struktur kepengurusan partai Golkar Kota Jambi. Penggantian beberapa pengurus ini, disinyalir akan memuluskan satu kandidat yang akan bertarung di dalam Musda Kota Jambi.
Ada beberapa kepengurusan Golkar Kota Jambi yang dirombak oleh Asari syafei mulai dari Sekertaris, Bendahara, dan mem PLT kan Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) yang memiliki Hak Suara. Seperti PK Telanaipura, Danau Teluk, Alam Barajo, Kota Baru, dan Jambi Timur.
Belum lagi beberapa pengurus yang memiliki Hak Suara, seperti KPPG, AMPG, dan Wantim. Menaggapi ini Joni Ismed, Politisi Partai Golkar Jambi angkat bicara soal ulah PLT Asari Syafei
“Yang namanya Musda ulang, tidak menghilangkan suara SAH kepengurusan yg lama. Menyangkut dengan penggantian kepengurusan oleh PLT ke pengurus kecamatan dan lainnya yang dilakukan Asari Syafei itu tidak sah,” ungkap Anggota DPRD Kota Jambi dari Fraksi Golkar ini.
Lanjut Joni Ismed bahwa tugas PLT Ketua DPD 2 Partai Golkar Kota Jambi yang diberikan bang Cek Endra selaku Ketua Partai Golkar Provinsi Jambi, hanya mempersiapkan administrasi mempersiapkan Musda ulang.
“Ini kok saudara Asari Syafei mengganti semua, ini ada apa, ini pasti disinyalir untuk memperkuat calon tertentu,” tegas Joni Ismed.
Untuk itu bahwa, seluruh pengurus yang lama wajib untuk diikutsertakan dalam Musda ulang, sebab mereka memiliki suara yang Sah.
“Saya berharap agar Bang Cek Endra selaku Ketua Partai Golkar Provinsi Jambi mengganti pimpinan Sidang pada saat Musda Ulang ini, agar tertib dan tidak berpihak kepada calon manapun,” pungkas juga mantan Aktifis 98 ini.
Discussion about this post