Oleh: Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP, Akademisi UIN STS Jambi
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At-Taubah [9]:18).
Sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah di QS At-Taubah ayat 18, pentingnya memakmurkan masjid menjadi landasan bagi Pemerintah Provinsi Jambi di bawah kepemimpinan Gubernur Al Haris. Dengan dasar keimanan yang kuat, pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Pernyataan ini disampaikan Al Haris saat membuka Pelatihan dan Bedah Buku “Strategis Memakmurkan Masjid” yang berlangsung di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Minggu, 2 April 2023. Sumber Informasi: Jambi Provinsi
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Al Haris menekankan pentingnya peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat. Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang berorientasi pada pengembangan masjid, baik dari aspek fisik maupun penguatan manajemen yang mampu menjadikan masjid sebagai motor penggerak kegiatan sosial dan edukasi di tengah masyarakat.
Pernyataan Gubernur ini sejalan dengan tujuan pelatihan yang digelar, yakni membekali para pengurus masjid dengan keterampilan untuk mengelola masjid secara lebih efektif dan produktif. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan masjid dapat menjadi pusat pemberdayaan umat yang berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Namun, kesuksesan dalam pengelolaan masjid tidak hanya bergantung pada keterampilan manajemen yang diperoleh melalui pelatihan, tetapi juga harus didukung oleh semangat yang kuat untuk menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan. Manajemen yang baik tanpa diimbangi dengan kegiatan ibadah yang aktif akan kehilangan maknanya, sehingga penting bagi pengurus masjid untuk tidak hanya terampil dalam mengelola fasilitas dan program-program sosial. Mereka juga diharapkan berkomitmen untuk mendorong jamaah agar menjadikan masjid sebagai pusat spiritual yang dinamis.
Dalam upaya memadukan manajemen yang baik dengan semangat spiritual yang kuat, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan masjid berfungsi tidak hanya sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai pusat kehidupan beragama. Dalam hal ini, Gubernur Al Haris menekankan bahwa semangat membangun masjid harus sejalan dengan semangat beribadah yang tak kalah besar. Tidak cukup hanya membangun secara fisik; masjid juga perlu dihidupkan dengan kegiatan keagamaan yang rutin, seperti sholat berjamaah dan pengajian. Melibatkan masyarakat Muslim di sekitar masjid untuk aktif beribadah di dalamnya merupakan salah satu langkah krusial dalam memakmurkan masjid secara spiritual. Dengan cara ini, masjid dapat berfungsi optimal sebagai pusat kegiatan yang memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan umat.
Selain itu, penting untuk menyadari bahwa fungsi masjid lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid harus berfungsi sebagai pusat kegiatan yang lebih luas, mencakup kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, masjid dapat menjadi ruang yang tidak hanya memajukan sisi spiritual, tetapi juga mendukung pengembangan potensi umat di berbagai bidang. Inilah harapan untuk menjadikan masjid sebagai motor penggerak perubahan positif dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, yang dapat membawa dampak signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan umat.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, berbagai program keagamaan yang dijalankan oleh Gubernur Al Haris, termasuk rutinitas safari subuh, mencerminkan komitmennya dalam menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial. Safari Subuh, yang telah berlangsung selama beberapa tahun, tidak hanya menjadi kesempatan untuk beribadah bersama, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Kegiatan ini dibarengi dengan berbagai inisiatif sosial, seperti santunan untuk anak yatim, pemberian sembako kepada masyarakat kurang mampu, dan dukungan untuk pembangunan masjid.
Selain itu, Gubernur Al Haris terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program safari Subuh, sehingga kegiatan ini menjadi lebih bermakna dan berdampak. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga kesempatan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan cara ini, Gubernur Al Haris ingin memastikan bahwa suara umat terdengar dan diperhatikan, sehingga program-program pemerintah dapat lebih relevan dan tepat sasaran.
Dengan demikian, kegiatan safari Subuh tidak hanya menekankan aspek ibadah, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat hubungan sosial di antara masyarakat. Melalui safari Subuh, masjid-mesjid yang ada di Provinsi Jambi diharapkan menjadi ruang yang dinamis, di mana masyarakat tidak hanya berkumpul untuk beribadah, tetapi juga untuk berbagi informasi dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan sosial. Gubernur Al Haris percaya bahwa dengan memperkuat ikatan antarwarga, masjid akan bertransformasi menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah; ia akan berfungsi sebagai motor penggerak perubahan positif bagi komunitas.
Sejalan dengan visi tersebut, program-program yang dirancang diharapkan dapat menjadikan masjid sebagai titik pertemuan yang menguatkan solidaritas sosial serta mengintegrasikan kegiatan keagamaan dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Gubernur Al Haris meyakini bahwa dengan melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan, masjid akan berperan semakin aktif dalam membangun komunitas yang tidak hanya religius, tetapi juga sejahtera secara sosial dan ekonomi.
Lebih jauh lagi, program-program ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam memakmurkan masjid. Dengan melibatkan pemuda dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, Gubernur Al Haris ingin menanamkan rasa cinta terhadap masjid dan mengajak mereka untuk berperan dalam menjaga, mengembangkan, serta memakmurkan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat. Dengan demikian, keterlibatan mereka tidak hanya akan menghidupkan masjid, tetapi juga menjauhkan mereka dari jebakan hal-hal negatif, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku merugikan lainnya. Mantap, Lanjutkan.
Discussion about this post