Lamanesia.com — Pertamina EP (PEP) Jambi Field dan Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, yang berada di bawah naungan Subholding Upstream Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 1, bersama SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), menggelar kuliah umum bertajuk “Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi dalam Mendukung Target Pencapaian Hulu Migas.”
Kegiatan ini diselenggarakan di dua perguruan tinggi, yakni UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada 16 Oktober bersama PEP Jambi Field, serta Universitas Muhammadiyah Palembang pada 20 Oktober bersama PHE Jambi Merang. Acara menghadirkan narasumber dari SKK Migas Sumbagsel, perwakilan perusahaan, serta sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Kepala Departemen Forum Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i Syafri, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah untuk memperkenalkan proses bisnis industri hulu migas kepada mahasiswa, sekaligus membuka wawasan mereka tentang tantangan dan peluang di sektor energi.
“Melalui kuliah umum ini, kami ingin mahasiswa memahami bagaimana tata kelola industri hulu migas berjalan serta multiplier effect-nya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Selain membahas aspek teknis dan bisnis, kuliah umum ini juga menyoroti pentingnya Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan di wilayah operasi migas.
Manager CID Regional 1 PHR, Iwan Ridwan Faizal, menuturkan bahwa program PPM merupakan bentuk nyata sinergi antara SKK Migas dan Pertamina untuk tumbuh bersama masyarakat.
“Pelaksanaan PPM kami lakukan melalui empat pilar utama: sosial, ekonomi, lingkungan, serta tata kelola dan kelembagaan,” jelas Iwan.
Melalui kegiatan ini, PHR Zona 1 dan SKK Migas Sumbagsel menegaskan komitmennya dalam membangun kolaborasi berkelanjutan antara dunia pendidikan dan industri energi. Sinergi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan semangat generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan dan menjaga ketahanan energi nasional.
“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Kami ingin mereka tidak hanya mengenal industri migas, tetapi juga terlibat dalam menciptakan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia,” tutup Iwan. (mat)










Discussion about this post