Batanghari – Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief, SE menyambut Sultan Jambi Yang Mulia Sayyid Fuad Bin Sayyid Abdul Rahman beserta Permaisuri Yang Mulia Sakina Dina Bahsein, Rabu kemaren (02/02/2022) di ruang kerjanya.
Sayyid Fuad sendiri merupakan cicit dari Pahlawan Nasional sekaligus Raja Jambi, Sultan Thaha Syaifuddin.
Turut hadir Tim Lembaga Kajian Melayu, di antaranya Prof. Dr. Drs. Yusdi Anra, M. Pd, selaku Pengawas dan Penasihat, Via Dicky, selaku Peneliti dan Pengkaji Zuriat Kesultanan Jambi, Ketua Komunitas Peduli Sejarah Jambi atau Kopisaji yang juga merupakan keturunan Suku Kabalen Terusan, Iqna Ismail. Juga tampak salah satu keturunan bangsawan Jambi, Eka Wijaya, serta anggota tim Kajian Melayu lainnya.
Pada kesempatan ini Yang Mulia Sultan Sayyid Fuad Bin Sayyid Abdul Rahman mengatakan bahwa di samping bersilaturahmi dengan Bupati Batang Hari beserta jajarannya, pertemuan ini juga merupakan salah satu langkah awal bagi mereka untuk membuka dan mengungkapkan sejarah Jambi yang belum banyak diketahui masyarakat.
“Pertemuan ini di samping bersilaturahmi dengan Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief, SE beserta jajarannya, juga merupakan langkah awal sebagai pembuka sekaligus mengungkap Sejarah Jambi yang belum diketahui dan dipahami oleh masyarakat banyak. Ini perlu dimulai melalui kegiatan pelestarian budaya yang terangkum dalam Sejarah Kesultanan Jambi” kata Yang Mulian Sultan Sayyid Fuad Bin Sayyid Abdul Rahman.
Pelestarian budaya perlu dibuka secara terang benderang kepada masyarakat, khususnya di Jambi dengan melibatkan pemerintah.
” Hal ini sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada Pahlawan Nasional, Raja Jambi Sultan Thaha Syaifuddin” sambung Sultan lagi.
Bupati Batang Hari juga mengungkapkan rasa gembiranya sekaligus kehormatan dikunjungi oleh Yang Mulia Sultan Sayyid Fuad Bin Sayyid Abdul Rahman beserta permaisuri dan Tim Kajian Melayu serta Kopisaji.
” Kedatang Yang Mulia beserta permaisuri dan Tim Kajian Melayu, Kopisaji dan peneliti lainnya, adalah merupakan kehormatan bagi saya pribadi sekaligus bagi Pemkab Batang Hari.” ucap Bupati.
Selanjutnya, sambung Bupati, sudah merupakan suatu kewajiban untuk meneruskan apa-apa yang telah diperjuangkan serta dicita-citakan oleh para leluhur Jambi, salah satunya Sultan Thaha Syaifuddin.
“Implementasinya dengan melekatkan nilai-nilai sejarah tersebut dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sekaligus melekatkan nilai-nilai sejarah itu terhadap konsep pemerintahan. Sejarah Kesultanan Jambi kita jadikan mulok bagi siswa sd maupun smp di Kabupaten Batang Hari. Di setiap kecamatan akan didirikan ornamen sebagai simbol nyata pelestarian Sejarah Kesultanan Jambi. Sebagai pusatnya di Kecamatan Muara Tembesi” ujar Bupati.
Sosok nomor satu di Bumi Serentak Bak Regam tersebut, mendapat kesempatan memegang Sekin yang merupakan benda pusaka peninggalan milik Sultan Thaha Syaifuddin, yang secara turun temurun sekarang menjadi milik Yang Mulia Sultan Sayyid Fuad Bin Sayyid Abdul Rahman. Dan juga mendapat pemaparan langsung tentang Kesultanan Jambi yang disampaikan Via Dicky.
Discussion about this post