JAMBI – Prof. Dr. Ir. Hj. Adriani, M.Si, CIQaR, seorang Profesor jurusan Produksi Ruminansia dari Fakultas Peternakan Universitas Jambi, kelahiran Kerinci 21 Januari 1967. Sebagai seorang dosen yang mempunyai kewajiban Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian, maka setiap tahunnya selalu melakukan penelitian pada bidang peternakan dengan sumber dana yang beragam, baik itu dari Kemdikbud dan PNBP UNJA, atau pun kerja sama dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, PetroChina International Jabung Ltd, PT. Wirakarya Sakti, Balitbangda Provinsi Jambi, serta dinas terkait di provinsi dan kabupaten.
Dilansir dari laman Unja.ac.id, Prof. Adriani memperoleh gelar insinyur (Ir.) Produksi Ternak pada tahun 1991 di Universitas Jambi. Kemudian melanjutkan studinya di IPB Bogor dan mendapatkan gelar magister dalam bidang studi Ilmu Ternak (M.Si.) pada tahun 1998, dan gelar Doktor (Dr.) pada kampus dan bidang studi yang sama pada tahun 2003.
Saat ini ia sedang menjabat sebagai Wakil Direktur II Pascasarjana UNJA hingga 2026, Ketua PUI PT SIFAS Universitas Jambi hingga 2024, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Profesor (guru besar) Indonesia wilayah Jambi, dan Dewan Pakar Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Provinsi Jambi periode 2021-2025.
Beberapa jabatan lain yang pernah dijabatnya yaitu Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Pertanian UNJA periode 2019-2022, Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNJA 2014-2016, Ketua Lembaga Penelitian UNJA 2013-2016, Ketua Program Studi Produksi Ternak Fakultas Peternakan UNJA 2008-2012, dan Koordinator Commercialization Tim Pengelola Pusat Unggulan IPTEK Teknologi Reklamasi Lahan UNJA pada 2019.
Selain menjabat di beberapa jabatan, Prof. Adriani juga aktif menjadi anggota, antara lain Anggota Tim Majelis Pertimbangan Kelitbangan di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jambi pada 2020, Anggota Tim Pengendali Mutu Kelitbangan Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi pada 2019, dan Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Jambi pada 2017-2021.
Sudah banyak hasil riset yang diperolehnya dalam beberapa tahun terakhir dan mendapat pengakuan berupa penghargaan sebagai pemilik Produk Inovasi Terbaik Kategori Produk Inovasi Universitas Jambi tahun 2021, publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi, jurnal nasional terkareditasi, serta sudah mendapatkan 3 Paten Granded dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia bersama tim peneliti pada tahun 2021 lalu. Paten yang diperoleh dalam bidang peternakan tersebut antara lain:
Formula Starter untuk Proses Perombakan dan Dekomposisi Limbah Organik, dengan nomor paten S00201910336-DS;
Metode Pembuatan Ikan Rucah yang Mengandung Probiotik, dengan nomor paten S00201908438-DS;
Komposisi Bakteri Pendegradasi Pakan Berserat Kasar Tinggi, dengan nomor paten S00201809006-DS.
Ketiga paten tersebut sudah menghasilkan produk yang layak dijual secara terbatas yang diproduksi di lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Produk ini sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai starter dalam pembuatan kompos. Formula starter yang diproduksi dari hasil penelitian ini bermanfaat untuk perombakan dan dekomposisi limbah organik, baik itu limbah peternakan, pertanian, dan juga perkebunan. Produk tersebut dijual dengan merek dagang ‘Starbo-AFE’ yang juga sudah terdaftar di Kemenkumham pada tahun 2021.
“Kelebihan produk Starbo-AFE dalam pembuatan kompos ini adalah proses dekomposisi bahan organik berlangsung lebih cepat, kualitas kompos yang dihasilkan lebih baik, dapat menurunkan bau yang tidak sedap dari limbah yang diproses, dan dapat membunuh bakteri patogen, sehingga kompos yang dihasilkan berkualitas baik,” ungkap Prof. Adriani.
Prof. Adriani juga mengungkapkan bahwa produk kompos yang dicampur dengan Starbo-AFE yang dihasilkan ini memberi dampak baik secara ekonomi dan lingkungan.
“Produk kompos yang dihasilkan ini sangat memberi dampak baik secara ekonomi dan lingkungan karena dapat memberikan peningkatan pendapatan dari penjulan kompos dan dapat memanfaatkan limbah peternakan, kebun sawit, dan pabrik sawit yang selama ini menjadi salah satu pencemaran lingkungan. Proses produksi kompos ini sudah berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta wilayah lainnya. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sudah banyak kelompok tani yang memperoduksi kompos sampai 200 ton hingga 1.500 ton per bulan dengan omset kelompok sekitar 200 juta sampai 1,5 milyar per bulan. Selain itu, beberapa kelompok tani lainnya juga sudah memproduksi kompos dalam jumlah terbatas,” lanjutnya.
Selain melaksanakan kegiatan penelitian, Prof. Adriani secara rutin juga melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan sudah banyak membantu masyarakat dalam meningkatkan keterampilan, wawasan, dan pendapatan melalui penerapan teknologi tepat guna dan pendanaan kegiatan dari kerja sama dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, PT. Wirakarya Sakti, dan PetroChina Company Limited.
Kelompok tani yang sudah didampinginya bahkan mendapatkan penghargaan, baik itu dari kabupaten, provinsi, maupun nasional. Wilayah kerja penelitiannya pun juga ditetapkan sebagai lokasi kuliah MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka) untuk mahasiswa, lokasi percontohan, dan praktek bagi mahasiswa UNJA serta masyarakat secara umum.
Dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, transfer teknologi tepat guna lebih difokuskan dan memperhatikan ketersediaan sumber daya lokal di sekitar desa serta sumber daya manusia yang ada di lokasi kegiatan dalam menghasilkan produk. Sinergitas serta kaloborasi antara perguruan tinggi, pihak swata, dan pemerintah sudah terbukti mampu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan produk kompos. Tentunya ini menjadi percontohan pada kelompok-kelompok masyarakat serta peneliti sebidang lainnya.
Dr. Ade Octavia, S.E., M.M., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat menjelaskan indikator kinerja utama LPPM yang sejalan dengan hasil penelitian Prof. Adriani berupa produk Starbo-AFE.
“Hilirisasi hasil riset dosen merupakan salah satu indikator kinerja utama yang menjadi target kinerja LPPM. Melalui program pendanaan penelitian, bantuan pendaftaran paten dan Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) yang ada di LPPM Universitas Jambi, diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk inovasi hasil riset dosen yang siap untuk dihilirisasikan. Starbo-AFE merupakan salah satu produk hasil penelitian dosen yang telah berhasil mendapatkan paten dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Diharapkan ke depannya lebih banyak lagi produk-produk inovasi dosen yang marketable,”tandasnya.
Discussion about this post