JAMBI – Berbagai upaya dilakukan Dinas perhubungan Provinsi Jambi untuk mencari solusi penanganan masalah angkutan batu bara yang ada. Kali ini Dinas Pehubungan kembali melakukan rapat terkait penataan angkutan batu bara bersama dengan pengusaha.
Rapat ini digelar dalam upaya pemantapan atau Evaluasi penginputan data angkutan batubara oleh Transportir resmi di aplikasi “Simsalabim” yang digagas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ismed Wijaya mengatakan sampai saat ini sudah ada sekitar 8,600 angkutan batubara yang terdata di Aplikasi yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
“Sampai kemarin sudah terinput data yang masuk sekitar 8.600 Unit yang sudah terdata, dari lebih kurang dari 60 perusahaan tambang Batubara Pemegang IUP dan UP. Dan dari 25 Transportir resmi dan dari 11 Pelabuhan TUKS dan 3 Stockpile,” katanya, Selasa 3 Januari 2022.
Ismed menegaskan, setelah ini tidak ada lagi penambahan dan pengurangan angkutan batu bara yang sudah masuk di Aplikasi yang di Miliki Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
“Setelah semuanya selesai nanti akan diberikan stiker nomor lambung. Nanti kendaraan yang akan diberikan stiker lambung ini untuk kendaraan yang sudah terdata, sudah di input dan dipastikan kendaraan itu yang akan beroperasi untuk mengangkut batubara,” katanya.
Ismed menegaskan, ke depan petugas menemukan mobil yang tidak ada Stiker khususnya, akan diberi sangsi putar arah, atau kembali ke asalnya.
“Apabila ada mobil angkutan batubara yang tidak ada nomor lambung tidak boleh beroperasi, itu pelanggaran berat kerugian besar bagi perusahaan tambang. Karena nanti apabila ditemukan mengangkut Batubara tanpa stiker akan disuruh putar balek, karena kerugian materiilnya sudah cukup besar,” jelasnya.
Dia mengatakan untuk masalah kendala untuk penginputan data, tidak terlalu berarti, seperti pihak transportir tidak mengerti yang diarahkan atau berikan masukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jambi. Selain itu pihaknya juga takut ada data Ganda, karena satu perusahaan biasanya mengunakan satu atau dua Transportir Batubara.
“Kendala ini yang kita antisipasi, apakah Aplikasi kami bisa melacak itu, informasinya aplikasi kita bisa melacak karena kita mengambil data itu melalui nomor polisi,” tutupnya.(*)















Discussion about this post