Jambi – Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Juli 2020 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,08% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami deflasi sebesar 0,20% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,81% (ytd).
Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada komoditas pada kelompok makanan, minuman, tembakau, yaitu bawang merah (andil 0,32%), ikan lele (andil 0,05%), gula pasir (andil 0,04%), bawang putih, daging ayam ras, bayam (andil 0,03%), dan aneka ikan (dencis, gabus, nila) dan kangkung (andil 0,02%).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Bayu Martanto menyampaikan, secara umum, deflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh pasokan yang memadai di musim panen, terutama untuk komoditas bawang merah. Selain itu, faktor lancarnya importasi memengaruhi pergerakan harga komoditas bawang putih.
“Di sisi lain, distribusi yang terjaga dengan baik, permintaan masyarakat yang masih belum kembali pulih, serta pergerakan harga komoditas global yang masih rendah semakin mendorong capaian deflasi di Provinsi Jambi,” ujarnya, Kamis (13/8/2020).
Sementara itu, tingginya permintaan pasar menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, di tengah keterbatasan pasokan mendorong kenaikan harga cabai merah pada bulan Juli 2020.
Dijelaskannya, Terdapat beberapa komoditas yang mengalami inflasi, yakni cabai merah (andil inflasi 0,10%), ikan telur ayam ras (andil inflasi 0,09%), beras (andil inflasi 0,08%), mobil (andil inflasi 0,04%), minyak goreng (andil inflasi 0,03%), dan sepeda motor (andil inflasi 0,02%).
Kenaikan harga moda transportasi seperti mobil dan sepeda motor disebabkan karena mulai adanya pergerakan aktivitas masyarakat paska pelonggaran dalam pembatasan aktivitas sosial.
Sedangkan kenaikan harga pada komoditas bahan pangan sebagai dampak dari keterbatasan pasokan untuk memenuhi permintaan.
Adapun rincian perkembangan inflasi pantauan di Jambi adalah sebagai berikut:
Kota Jambi:
Bulanan : -0,05% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,83% (ytd)
Tahunan : -0,14% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada komoditas bawang merah (andil 0,35%), ikan lele (andil 0,06%), gula pasir, bawang putih, daging ayam ras (andil 0,04%), bayam (andil 0,03%), aneka ikan seperti nila, gabus, dan dencis serta kangkung (andil 0,02%). Sementara komoditas penyumbang inflasi antara lain cabai merah (andil 0,12%), telur ayam ras (andil 0,11%), beras (andil 0,10%), mobil (andil 0,05%), minyak goreng (andil 0,04%), dan sepeda motor (andil 0,03%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan : -0,34% (mtm)
Tahun Berjalan : 0,63% (ytd)
Tahunan : -1,34% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada komoditas bawang merah (andil 0,37%), daging ayam ras (andil 0,21%), beras (andil 0,10%), ikan tongkol (andil 0,03%), dan bawang putih, bayam, ayam hidup, gula pasir (0,02%). Sementara komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan (andil 0,21%), cabai merah (andil 0,05%), jengkol dan ikan serai (andil 0,03%), rokok kretek filter dan telur ayam ras (andil 0,03%).
Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, pada Agustus 2020 Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi pada kisaran 0,00% – 0,29% (mtm) atau 0,24% – 0,64% (yoy).
Inflasi utamanya akan didorong oleh kenaikan harga komoditas bahan pangan dengan mulai terbatasnya pasokan bahan pangan setelah pada bulan Juli lalu stok cukup melimpah.
“Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan sentimen negatif pasar terhadap potensi gelombang kedua pandemi COVID-19 di sebagian negara berpotensi memiliki dampak terhadap kenaikan harga emas global,” tandasnya. (SPM)
Discussion about this post