Lamanesia.com – PT Jasa Raharja menggelar Workshop Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) 2025 yang berlangsung di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, pada Senin, 23 Juni 2025 lalu.
Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat pemahaman serta implementasi program TJSL berbasis keberlanjutan dan nilai bersama (shared value).
Dengan mengusung tema “Building Bridges: Integrating Sustainability, Strengthening Business”, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan tim TJSL dari seluruh Kantor Wilayah Jasa Raharja.
Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menekankan pentingnya transformasi TJSL yang kini tidak hanya dipandang sebagai bentuk filantropi, tetapi sebagai bagian integral dari strategi bisnis perusahaan.
“Kegiatan ini bukan sekadar forum pembelajaran, tapi titik tolak memperkuat cara pandang dan praktik TJSL di Jasa Raharja,” ujar Dewi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/06/2025).
Dewi menambahkan, pendekatan TJSL Jasa Raharja kini berfokus pada prinsip Creating Shared Value (CSV), yang mengintegrasikan nilai sosial dan bisnis secara langsung dan terukur. Program TJSL diarahkan agar selaras dengan operasional perusahaan, memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kesadaran keselamatan, serta membangun citra positif perusahaan.
Senada dengan itu, Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono, turut menyampaikan apresiasi. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen Jasa Raharja dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
“Jasa Raharja bukan sekadar entitas bisnis, tapi juga membawa misi sosial yang berkelanjutan,” kata Edi.
Workshop juga diisi dengan sesi pemahaman konsep SDGs, CSV, dan Roadmap Sustainability and Operational Impact (RSOI) oleh Al Mujizat dari Shared Value Indonesia.
Selain itu, peserta mengikuti diskusi kelompok terfokus (FGD) dan pembahasan program TJSL dan PUMK bersama Khawarid Pasaribu, Kepala Urusan TJSL Jasa Raharja.
Plt Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, menutup kegiatan dengan menegaskan bahwa TJSL harus terus dijalankan secara berkelanjutan dan terintegrasi dengan misi strategis perusahaan.
“Transformasi ini tidak boleh berhenti. Kita harus mandiri dan mampu membiayai operasional sendiri tanpa membebani negara,” ujarnya.
Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk menjadikan TJSL sebagai instrumen strategis dalam membangun perusahaan yang adaptif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.
Discussion about this post