Jambi – Pulihnya mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi secara umum menyusul pelonggaran lockdown dan relaksasi pembatasan sosial mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa. Hal ini berdampak pada pemulihan ekonomi global dan domestik termasuk Provinsi Jambi pada triwulan III 2020.
Perkembangan PDRB Provinsi Jambi pada triwulan III 2020 tercatat mengalami kontraksi 0,79% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,75% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang tumbuh sebesar 4,52% (yoy).
“Peningkatan aktivitas ekonomi ditunjukkan oleh perbaikan kinerja hampir seluruh lapangan usaha (LU) terutama LU perdagangan, LU transportasi dan pergudangan serta LU penyediaan akomodasi dan makan minum,” ujar Suti Masniari Nasution, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Rabu (30/12/2020).
Ia menyampaikan dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi didorong peningkatan kinerja hampir seluruh kelompok pengeluaran kecuali ekspor. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga mengalami perbaikan didorong peningkatan harga komoditas unggulan daerah.
Selain itu, konsumsi pemerintah juga membaik pada triwulan III 2020 terutama didorong realisasi belanja pemerintah dalam rangka pencegahan dan penanganan dampak COVID-19. Namun, kinerja ekspor masih tertahan disebabkan permintaan negara mitra dagang yang belum pulih sepenuhnya.
“Perbaikan ekonomi Provinsi Jambi diprakirakan berlanjut pada triwulan IV 2020. Perbaikan ekonomi sejalan dengan pulihnya akitivitas ekonomi secara umum memasuki new normal, meskipun belum kembali ke level sebelum COVID-19,” sebutnya.
Dijelaskannya, peningkatan terutama akan bersumber dari perbaikan LU pertambangan, LU industri pengolahan dan LU perdagangan. Kinerja LU pertambangan didorong meningkatnya produksi seiring kenaikan konsumsi energi primer pada musim dingin di kawasan bumi bagian utara.
Sementara, perbaikan LU industri pengolahan didorong peningkatan konsumsi minyak kelapa sawit pada liburan akhir tahun. Periode liburan baru juga akan mendorong perbaikan kinerja LU perdagangan.
Namun secara keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi diprakirakan mengalami perlambatan. Penurunan kinerja ekonomi daerah terutama dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19. Kebijakan lockdown dan pembatasan sosial merupakan faktor utama pelemahan ekonomi tahun 2020.
Ia menambahkan memasuki Triwulan I 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan kembali meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Pemulihan ekonomi di era kenormalan baru akan mendorong peningkatan baik di sisi permintaan maupun produksi.
“Penerapan vaksin yang direncanakan pada triwulan I 2021 akan menjadi faktor kunci pemulihan ekonomi secara umum. Dampak COVID-19 yang mereda seiring penerapan vaksin akan mendorong pertumbuhan ekonomi akseleratif untuk keseluruhan tahun 2021,” tandasnya.
Discussion about this post