Oleh: Elita Rahmi
Prof.Dr.Bahder Johan Nasution (64 tahun), Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jambi, juga sebagai Ketua Asosiasi Pengajar HTN-HAN Propinsi Jambi dan Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi. Pendidikan S1 di Unand Padang S2 dan S3 di Uneir Surabaya. Beliau telah pergi meninggalkan kita semua pada tanggal 26 Agustus 2021 sekitar Jam 21.55 WIB di RSUP M Djamil Padang. Dikebumikan Jumat 27 Agustus di TPU Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Bersamanya terakhir menguji di Notariat 16 Agustus 2021, setelah itu beliau langsung berangkat ke Padang.
Sering disebut banyak orang Hotman Paris Jambi. Gaya, suara, dan Jentriknya mirip dengan Hotman Paris pengacara kondang di Indonesia. Menyukai dan disukai banyak orang, karena gaya dan penampilannya yang gaul dan humble, rambut yang gondrong, mengidentikkan beliau sangat gaul bicara agama juga sangat melawan karena kecilnya beliau santri yang merasakan mondok di Pesantren Medan
Gayanya yang cuek tetapi mempesona menjadikan Prof Bader, idola siapapun yang pernah mengenalnya.Pengalaman hidupnya yang luar biasa bahkan tidak sungkan menceritakan hal-hal yang unik menjadikan setiap orang yang mendengarkannya menjadi daya ikat tersendiri untuk ingin lebih dekat dengannya.
Saya banyak belajar bersamanya cara mendapat penelitian Hibah dengan founding Toyota Jepang , karena beliau pernah mendapatkan penelitian di dana tersebut, disitulah saya banyak mengenal cara beliau membangun ide dalam suatu tulisan, hampir 2 kali berarti dua tahun saya mencoba membuat proposal riset utk Toyota foundation Jepang tersebut dengan hasil selalu belum beruntung.Itulah proses pembelajaran skill ketrampilan menulis yang saya banyak diskusi bersama beliau tempo dulu.
Keinginannya untuk terus menuntut ilmu menjadikan kenangan tak terlupakan, dan ujian terbesar yang tak terlupakan juga, keinginanya untuk terus belajar tercermin ketika beliaupun ikut mendaftar menjadi calon mahasiswa Notariat Unja. Ujian terberat bagi saya dalam memberikan argumentasi agar sebaiknya dipikir kembali dengan baik ,kamipun berdialok cukup panjang, tapi hebatnya beliau mau menerima masukan, meskipun tertangkap bagi saya, beliau memiliki semangat yang tinggi untuk meraih sesuatu yang diimpikan.
Prof. Bahder tidak pernah gentar dengan keadaan apapun, sekalipun terlihat jalannya agak sedikit susah, dalam pikiran kita dikarenakan berat badannya yang sedikit membesar, padahal beliau sesungguhnya tidak mau mengecewakan banyak orang, sehingga apapun yang kita meminta bantuan, beliau selalu syiap. Suatu saat saya meminta beliau memberikan kata-kata bijak untuk calon notaris yang akan saya pasang di Prodi notariat guna membangun sensitivitas mahasiswa untuk semangat belajar. Dengan sigap beliau jawab ok. Besok abang kirim, maka dikirimnya kalimat filosofis sebanyak 3 yakni :
1. Semangat seorang notaris ibarat seekor cacing dengan segala kelemah lembutannya mampu menembus tanah betapapun kerasnya.
2. Seorang Notaris yang jujur perbuatannya sama dengan perkataannya dan perkataannya sama seperti hati nuraninya.
3. Kegagalan seseorang notaris lebih banyak disebabkan lemahnya semangat dan ketekukan daripada kurangnya modal dan kesempatan.
Rupanya kata-kata tersebut menjadi sesuatu yang sangat beharga bagi kami untuk mengenang beliau selamanya dan kini terpajang sebagai asesoris campus.
Malam kejadian Jumat itu, saya sengaja tidur ba’da isha, kala tidur lelap sekitar jam 11 malam HP berdering kenjang. Tapi suara itu sama sekali tidak terdengar demikian lelapnya tidur malam jumat tersebut. Suami yang disebelah membangunkan ada telpon penting mungkin. Kulihat dari buk yetniwati. Dari kejauhan buk Yetniwati mengabarkan kepergian Prof. Bahder. Lama saya tertekun, seakan mimpi rasanya. Begitu cepat Prof Bahder Pergi meninggalkan kita semua.
Bersama beliau kita selalu banyak cerita tentang kehidupan, suka, duka dan berbagi ilmu,karena Prof Bahder dengan pengalamannya sebagai pengacara, menjadikan beliau sangat piawai dalam ber-orasi, dan berpenampilan sangat perfeksionis, sekalipun dengan kulit yang sedikit hitam dan wajah bataknya yang sangat jelas, namun apapun baju yang dipakai beliau selalu sangat serasi, padahal dipadu dengan celana jean.
Pengalaman melakukan uji materi (JR) Permenkumham ke Mahkamah Agung di Jakarta terkait pegangkatan Notaris yang hasilnya gugatan dikabulkan seluruhnya oleh Mahkamah Agung , banyak meninggalkan cerita panjang tentang pengalaman beliau dalam banyak hal.
Dengan suara khas bataknya yang lantang, terang dan jelas dalam banyak dialok beliau selalu menguasai forum dan diselingi lelucon di sana sini, hal tersebut tentu didapat dari histori beliau yang sangat banyak menulis buku tentang hukum dan pengalaman panjang mencari pengacara, bahkan beliaupun pernah mengugat Lion Air, maskapai akibat penerbangannya delay, dan gugatanya dimenangkan beliau.
Rambutnya yang gondrong menjadikan beliau sangat khas dan sulit dilupakan, demikian Prof. Bahder yang banyak meninggalkan histori mendalam bersamanya, Selamat jalan Prof Bahder.kami bangga menjadi bagian dari kebersamaan kehidupan ini. Salam surga Firdaus untuk Prof Bahder.
*Sekretaris pada Asosiasi Pengajar HTN-HAN Propinsi Jambi
Discussion about this post