JAMBI – Tim peneliti Universitas Jambi (UNJA) dalam Ekspedisi Milir Berakit 1 yang digagas dan dilaksanakan oleh Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) pada 30 Desember 2022 – 7 Januari 2023, berhasil menemukan dan mengidentifikasi fakta-fakta penting terkait degradasi Sungai Batanghari.
Tim peneliti UNJA terdiri dari para peneliti Pusat Unggulan Iptek Watershed and Hydropower (PUI-WAHYD), yaitu: Dr. Ir. Sunarti, S.P., M.P., IPU., Dr. Fuad Muchlis, S.P., M.Si., Dr. Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc., Dr. Tedjo Sukmono, S.Si., M.Si., Asyhadi Mufsi Sadzali, S.S., M.A., Ir. Elwamendri, M.Si., dan Amir Husni, M.A.
Dilansir dari laman Unja.ac.id, Fakta-fakta yang ditemukan para peneliti UNJA, antara lain: perilaku eksploitatif terhadap sumber daya alam (SDA), diantaranya pertambangan emas tanpa izin (PETI); erosi tebing sungai; keberadaan stockpile batubara di sempadan sungai; perilaku masyarakat yang belum ramah terhadap sungai, seperti membuang sampah di bantaran sungai; serta aktifitas Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai.
Tekanan terhadap Sungai Batanghari ini telah mengancam keanekaragaman berbagai biota air dan kesehatan masyarakat yang bergantung dengan sumber air dari Sungai Batanghari. Berikutnya adalah ancaman kepunahan beberapa situs bersejarah, karena abrasi serta kemampuan adaptasi penghidupan livelihood masyarakat sekitar DAS Batanghari yang relatif terbatas.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari sebagian besar melingkupi wilayah administrasi Provinsi Jambi mempunyai nilai sangat strategis yang tidak hanya kaya dengan SDA sebagai sumber penghidupan penting masyarakat Jambi, tetapi juga memiliki rekam jejak sejarah dan peradaban yang penting bagi nusantara. Sungai Batanghari merupakan jalur yang sangat penting dan utama bagi dunia pelayaran, perdagangan serta menjadi bukti peradaban Melayu.
Pada bagian bagian hulu, Sungai Batanghari terkenal dengan deposit emas yang luar biasa, sehingga dikenalnya julukan “Swarnadwipa” bagi pulau Sumatra. Aliran sungai pada masa lampau menjadi bagian dari jaringan perdagangan rempah dan berbagai komoditi penting sehingga menjadi penggerak ekonomi yang sangat strategis. Singkatnya, Sungai Batanghari memberi arti penting bagi masyarakat Jambi, baik dari aspek hidrologis, ekologis, sosial budaya, dan ekonomi.
Secara kontradiktif, kondisi Sungai Batanghari saat ini mengalami degradasi dan nyaris belum dapat dilakukan langkah-langkah nyata untuk pemulihan. Penurunan kualitas dan daya dukung sumber daya di bagian hulu (up stream) telah mengakibatkan kerugian di bagian tengah dan hilir (down stream) harus segera direstorasi dan dipulihkan untuk mengembalikan fungsi sungai yang memberi manfaat.
Berangkat dari persoalan di atas dan hasil temuan Ekspedisi Milir Berakit 1, maka Universitas Jambi menyampaikan hasil rumusan temuan dan Policy Breef kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait sebagai berikut:
- Optimalisasi Pengawasan dan Penertiban pemanfaatan sumber daya di DAS Batang Tembesi dan Batanghari dengan melibatkan masyarakat;
- Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat sepanjang DAS untuk menjaga dan memanfaatkan sumberdaya di DAS Batanghari secara arif dan berkelanjutan;
- Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang merusak ekosistem di DAS Batanghari;
- Mengintegrasikan pengelolaan Situs Percandian Muaro Jambi dengan DAS Batanghari dan penetapan Cagar Budaya pada Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di sepanjang DAS Batanghari oleh pemerintah sebagai upaya perlindungan dan pengembangan Situs Sejarah Penting Sungai Batanghari;
- Melakukan pengenalan terhadap Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di sepanjang DAS Batanghari guna perlindungan hukum dan melakukan kajian dan pemugaran untuk pemanfaatan dalam bidang edukasi dan kesejahteraan masyarakat lokal;
- Penyelamatan jenis ikan asli melalui domestikasi yang dilanjutkan dengan restokingnya untuk pelestarian jenis ikan asli dan pencegahan masuknya jenis ikan asing yang bersifat invasif;
Penggunaan alat tangkap yang selektif dan ramah dan pelarangan penggunaan setrum dan racun; - Penyusunan Rencana untuk Pemulihan sempadan dan kualitas air sungai berdasarkan identifikasi kerusakan dan pemantauan kualitas air sungai di DAS Batang Tembesi dan Batanghari secara periodik;
- Kolaborasi multipihak dalam upaya merestorasi Sungai Batanghari.
Policy Breef di atas telah diserahkan kepada Gubernur Jambi oleh Rektor UNJA yang diwakili Dr. Fuad Muchlis, S.P., M.Si., untuk menjadi perhatian dan kesadaran kolektif semua pihak untuk melakukan langkah-langkah restoratif, memulihkan dan mengembalikan kejayaan Sungai Batanghari. Ucapan terima kasih kepada Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) atas dukungan dan kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan Ekspedisi Milir Berakit ini.
Discussion about this post