JAMBI – Mengangkat tajuk “The Swarnadwipa”, Rumah Kito By WH gelar Batik Trunk Show 2021 yang bekerja sama dengan Jambi Fashion Society (JFS), Sabtu (09/10/21).
Pada kegiatan, para undangan disuguhi dengan tari, stand batik, pengrajin yang lagi membatik dan bincang batik antara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi, General Manager Rumah Kito By WH dan Koordinator JFS.
Tak kalah seru, para modelling memakai produk fesyen batik Jambi terbaik dari pengrajin batik yang tergabung dalam JFS.
General Manager Rumah Kito By WH, M Toha mengatakan event ini merupakan kegiatan perdana Rumah Kito di tahun 2021 dan salah satu yang masuk dalam kalender event Rumah Kito.
“Jadi, Waringin Hospitality sendiri yang meminta seluruh unit hotel untuk membuat kalender event sesuai dengan karakter masing-masing hotel. Kegiatan yang kita buat ini salah satu konsep hotel Rumah Kito by WH dengan konsep resort,” kata Toha.
Mengambil tema batik, Toha menyamakan bahwa bulan Oktober ini merupakan bulan batik yang mana pada tanggal 2 Oktober lalu merupakan hari batik nasional. Tak hanya itu, bekerja sama dengan JFS pun dikarenakan komunitas tersebut bergerak dibidang fesyen.
“JFS ini bisa dikatakan komunitas anak muda yang bergerak disektor fesyen khususnya. Jadi, dengan mereka kita buat kegiatan yang bersifat entertain tapi mengedukasi,” jelasnya.
Menurutnya, terselenggaranya kegiatan ini merupakan bagian dari kultur Indonesia melalui batik karena batik sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
Kedepannya, Toha mengatakan akan terus memberikan suguhan berbagai event menarik, mulai dari entertain, edukatif bahkan kegiatan yang fokus di CSR. “Karena itu menjadi bagian dari kalender event dari Rumah Kito,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BI Jambi, Suti Masniari Nasution mengapresiasi kegiatan seperti yang diselenggarakan oleh Rumah Kito By WH. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini adalah bagian dari mempromosikan industri kreatif batik dalam koridor mempromosikan wisata.
“Kegiatan ini harus sering kita lakukan agar kita mencintai, mengenal dan mengenakan batik kita. Hal ini supaya batik kita masuk ke kanca nasional maupun manca negara,” kata Kepala BI Jambi.
Terkait batik Jambi, Ia mengatakan sebagai warga Jambi harus mengenal dulu ragam budaya dan jenis batiknya serta bagaiman bisa menggunakannya dan mencintainya.
“Komunitas ini didorong agar berkembang, karena terdiri dari desainer, pengrajin batik, pengrajin aksesoris. Jika acara-acara seperti ini terus dedorong, maka akan berkontribusi terhadap perekonomian,” jelasnya.
Menurutnya, Batik Jambi ini bisa masuk di kanca nasional dan di kenal seperti batik lainnya. “Kita juga menginginkan batik ini jg dikenal d manca negara. Tentunya harus ada upaya-upaya untuk mempromosikannya tidak hanya sekedar memproduksi,” ujarnya.
“Kami dari Bank Indonesia sangat gencar mempromosikan batik ini.
Mengikut sertakan pengrajin batik ini untuk ikut setiap event ataupun pameran nasional Kita mendukung bagaimana keberadaan batik Jambi ini dikenal lebih luas. Tentunya ini akan meningkatkan devisa jika batik jambi sudah diminati masyarakat manca negara,” pungkasnya.
Discussion about this post