Jambi – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin mengatakan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada bulan Maret 2021 mencapai 293,86 ribu orang atau sekitar 8,09 persen. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2020 terjadi peningkatan, dimana sebelumnya sebesar 288,10 ribu orang atau sekitar 7,97 persen.
“Maka selama enam bulan terakhir, terjadi penambahan jumlah penduduk miskin sebanyak 5,8 ribu orang,” ujarnya, Jum’at (16/7/2021).
Ia menjelaskan berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2020-Maret 2021, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 4,6 ribu orang dari 132,6 ribu orang pada September 2020 menjadi 137,24 ribu orang pada Maret 2021, sedangkan di daerah pedesaan naik sebanyak 1,1 ribu orang yaitu dari 155,5 ribu orang pada September 2020 menjadi 156,61 ribu orang pada Maret 2021
“Persentase penduduk miskin di perkotaan naik dari 11,22 persen menjadi 11,52 persen. Sedangkan di perdesaan naik dari 6,40 persen menjadi 6,42 persen pada Maret 2021,” sebutnya.
Wahyudin menyampaikan peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan) baik untuk di perkotaan maupun perdesaan. Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan pada Maret 2021 tercatat 74,9 persen, sementara di perdesaan jauh lebih tinggi yang mencapai 76,94 persen.
“Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, cabe merah, daging ayam ras, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, dan bawang merah,” tuturnya.
Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Ia menambahkan Pada periode September 2020-Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan peningkatan.
“Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyebar,” tandasnya.
Discussion about this post