Lamanesia.com – DPRD Kota Jambi meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi untuk lebih inovatif dan kreatif menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat ini Pemkot Jambi dituntut lebih bekerja keras untuk mengatur ulang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pasca pemerintah pusat menurunkan Dana Transfer Daerah pada 2026 mendatang.
Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly (KFA) mengatakan, tahun 2026 mendatang dana transfer dari pemerintah pusat untuk Pemkot Jambi hanya mencapai Rp321,1 miliar.
KFA meminta agar Pemkot menyusun langkah strategis dan inovatif dengan adanya penurunan ini.
“Tidak hanya turunnya dana transfer pemerintah pusat ke daerah, Rancangan APBD Kota Jambi 2026 hanya diproyeksikan sebesar Rp1,72 triliun, turun 12,34 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,96 triliun. Maka dari itu Pemkot Jambi harus melakukan langkah dan strategi yang inovatif kedepannya,” ungkap KFA.
Selain itu, dengan turunnya dana transfer pemerintah pusat ke daerah ini, KFA menuntut Pemkot Jambi untuk lebih giat dalam menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD).
“Karena beban utama APBD Kota Jambi saat ini masih didominasi oleh pembayaran belanja pegawai, baik bagi ASN maupun tenaga P3K.Hampir kurang lebih Rp600 miliar dari APBD kita dialokasikan untuk pembayaran ASN dan P3K. Ini tentu menjadi beban besar bagi keuangan daerah,” jelasnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, DPRD Kota Jambi mendukung penuh semua langkah dan upaya Wali Kota Maulana bersama beserta para kepala OPD dalam melakukan inovasi serta berperan aktif untuk menjemput bola ke pemerintah pusat.
“Saya mendukung penuh langkah Pak Wali Kota dan Pemkot dalam melakukan inovasi-inovasi serta jemput bola ke pusat. Dengan begitu, penambahan dana yang tidak menggerus APBD bisa dilaksanakan,” ujarnya.
KFA optimis pemerintah pusat akan memberikan kabar baik dalam waktu dekat terkait realisasi transfer daerah tersebut.
“Untuk saat ini, kita tunggu saja. Insya Allah, semoga nanti akhir bulan ini akan ada kabar baik,” ucapnya.














Discussion about this post