Mengabarkan Nusantara
No Result
View All Result
  • Advertorial
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
  • Advertorial
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
No Result
View All Result
Mengabarkan Nusantara
  • Advertorial
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
Home Ekonomi

Pertumbuhan Kredit UMKM Melemah, Gubernur BI Sebut Suku Bunga Bank Masih Tinggi

by Admin
20/11/2025
in Ekonomi
Gubernur BI, Perry Warjiyo ungkap perlambatan kredit UMKM yang terjadi pada Oktober 2025. (Tangkapan layar YouTube Bank Indonesia)

Gubernur BI, Perry Warjiyo ungkap perlambatan kredit UMKM yang terjadi pada Oktober 2025. (Tangkapan layar YouTube Bank Indonesia)

0
SHARES
0
VIEWS

Lamanesia.com – Pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melambat signifikan pada Oktober 2025, hanya tumbuh 0,11 persen secara tahunan (yoy).

Artikelterkait

Soroti Gurita Bisnis Minimarket Raksasa di Desa, Cak Imin Sebut Jadi Ancaman Serius hingga Bikin UMKM Kewalahan

Bank Indonesia dan Pemerintah Luncurkan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022

Penjualan Gernas BBI Jambi Capai Rp12 Miliar

Angka tersebut turun dari periode sebelumnya yang masih mencatatkan pertumbuhan positif.

Bank Indonesia (BI) menegaskan pelemahan ini tidak terlepas dari melemahnya permintaan kredit di tengah sikap pelaku usaha yang cenderung menahan ekspansi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa perlambatan kredit UMKM terjadi sejalan dengan menurunnya pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan.

Kredit perbankan pada Oktober 2025 tumbuh 7,36 persen (yoy), lebih rendah dibanding 7,70 persen (yoy) pada September 2025.

“Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan kredit UMKM Oktober 2025 yang turun menjadi sebesar 0,11 persen (yoy),” ujar Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu, 19 November 2025.

Permintaan Melemah Karena Pelaku Usaha Masih ‘Wait and See’

Perry menjelaskan tiga faktor utama penyebab permintaan kredit belum menguat.

Pertama, pelaku usaha dinilai masih menahan ekspansi karena menunggu kondisi ekonomi yang lebih stabil.

Kedua, banyak korporasi memilih memaksimalkan pembiayaan internal daripada mengambil kredit baru.

Ketiga, suku bunga kredit masih dianggap relatif tinggi untuk sebagian pelaku usaha.

“Permintaan kredit yang belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih menahan ekspansi (wait and see), optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi,” jelas Perry.

Sikap tersebut membuat perbankan tidak melihat pertumbuhan signifikan dalam pengajuan kredit baru, termasuk dari segmen UMKM yang biasanya menjadi motor penopang ekonomi domestik.

Bank Masih Selektif Salurkan Kredit

Dari sisi penawaran, perbankan dinilai tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

Perry menyebut bank masih menerapkan standar ketat terutama untuk kredit konsumsi dan UMKM yang memiliki risiko kredit lebih tinggi.

“Lending requirement segmen kredit konsumsi dan UMSM masih meningkat seiring dengan sikap kehati-hatian bank sejalan dengan tingginya risiko kredit pada kedua segmen tersebut,” tambahnya.

Kondisi ini membuat suplai kredit sebenarnya tersedia, namun penyerapan oleh pelaku usaha belum optimal.

Selain itu, Perry menegaskan bahwa posisi likuiditas perbankan sejatinya cukup kuat.

Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat meningkat menjadi 29,47 persen.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencapai 11,48 persen (yoy), menunjukkan aliran dana masyarakat ke bank masih terjaga.

Undisbursed loan, atau kredit yang belum dicairkan, juga masih besar, mencapai Rp2.450,7 triliun atau 22,97 persen dari total plafon kredit.

Proyeksi 2025 Lemah, 2026 Diperkirakan Menguat

Dalam proyeksinya, BI memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2025 berada di batas bawah target.

“BI memperkirakan pertumbuhan kredit 2025 berada pada batas bawah kisaran 8 persen hingga 11 persen,” ujarnya.

Meski demikian, Perry optimistis kondisi perbankan dan permintaan kredit akan mulai membaik pada 2026, terutama bila tekanan suku bunga mereda dan aktivitas ekonomi kembali meningkat. (mat)

Tags: #bankindonesia#kredit#UMKM

Related Posts

Menyoroti pernyataan Menko PM, Muhaimin Iskandar terkait minimarket raksasa di daerah disebut membuat UMKM merana. (Instagram.com/@cakiminnow)
Nasional

Soroti Gurita Bisnis Minimarket Raksasa di Desa, Cak Imin Sebut Jadi Ancaman Serius hingga Bikin UMKM Kewalahan

by Admin
29/10/2025
0

Lamanesia.com - Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menyoroti polemik keberadaan jaringan minimarket besar seperti...

Read more
Ekonomi

Bank Indonesia dan Pemerintah Luncurkan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022

by Admin
18/08/2022
0

Lamanesia.com – Pemerintah dan Bank Indonesia menggelar acara peresmian peluncuran 7 (tujuh) pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang...

Read more
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution. (Dok. Istimewa)
Ekonomi

Penjualan Gernas BBI Jambi Capai Rp12 Miliar

by Admin
15/04/2022
0

Jambi - Gubernur Jambi Al Haris secara resmi menutup kegiatan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata...

Read more
Ekonomi

BI Jambi Siapkan Rp2,40 Triliun Uang Pecahan Baru untuk Kebutuhan Idul Fitri

by Admin
04/04/2022
0

Jambi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443H /2022M...

Read more
Ekonomi

Ombudsman Jambi Sambangi Bank Indonesia Bahas Kebijakan Surcharge

by Admin
24/03/2022
0

Jambi - Tim Keasistenan Pencegahan Meladministrasi Ombudsman RI Perwakilan Jambi melakukan kunjungan kerja dan koordinasi ke Bank Indonesia (BI) Perwakilan...

Read more
Next Post
Perwakilan PetroChina International Jabung Ltd dan PT Jambi Indoguna Internasional menandatangani Perjanjian Kerahasiaan serta Berita Acara Pemeriksaan Pembukaan Data dalam rangka penawaran Participating Interest (PI) maksimal 10% WK Jabung, bertempat di Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Dok: SKK Migas)

Proses PI Maksimum 10% Wilayah Kerja Jabung Memasuki Tahapan Pembukaan Data

Discussion about this post

November 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
« Okt    

TERPOPULER

  • Ini Dia 10 Situs Banyak Dikunjungi Netizen, Dua Diantaranya Situs Porno!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban Pembacokan Gara-gara Turnamen Futsal Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemilik Lemang Simpang Kota Baru Meninggal Gantung Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Pengguna Narkoba Ditangkap di Base Camp

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustadz Abdul Somad Akan Nikahi Gadis 19 Tahun Bulan Mei Besok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Innalilahi, Anak Bungsu Walikota Jambi Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aliansi Rakyat Jambi, Minta Bawaslu RI Ambil Alih Kasus Dugaan Kecurangan Pilgub Jambi 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isak Tangis Orangtua Kesulitan Bayar Biaya Pengobatan Anaknya yang Menjadi Korban Pembacokan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Debt Collector Gelapkan Mobil Nasabah, Polisi Telusuri Keterlibatan Leasing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Temukan 7 Paket Sabu Siap Jual, Ardiansyah Ditangkap Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Mengabarkan Nusantara

© 2020 Lamanesia | Developed by Ara.

  • Beranda
  • Disclaimer
  • Hak Jawab & Koreksi Berita
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Tentang Kami

Media sosial

No Result
View All Result
  • Advertorial
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN