Oleh: Elita Rahmi
Bang Lias, demikian kami biasa memanggilnya. Tokoh NU Jambi sekaligus Rektor ITSNU Jambi dan Ketua ISNU Provinsi Jambi, berdiskusi bersamanya selalu diwarnai senjum dan tawanya yang lebar ‘smiled a.big smile-, dengan lesung pipitnya yang khas, disertain logat Batak yang menjadi ciri khusus menjadikan gobrol bersamanya selalu diiringi dengan derai tawa, sekalipun yang diperbincangkan sesuatu yang sangat menohok yakni kebijakanan dan perkembangan politik terkini. Namun beliau tetap terlihat santai tetapi serius.
Perperawakan tegas dan sedikit keras serta tanpa tiding aling-aling, sangat idealis dan sangat luar biasa memperjuangkan kebenaran yang diingininya.Suatu sikap yang patut kita berikan dua jempol untuk beliau, sangat ferpeksionis dalam merancang kegiatan. Siapapun yang berkomunikasi dengannya sulit untuk tidak mengiyakan keinginannya. Dengan gaya khas bataknya yang humanis.
Minggu pagi itu, saya sama sekali belum membuka HP, Karna minggu saya jadikan hari keluarga dengan asyik pekerjaan rumahan. Telpon berdering sekitar jam 6 pagi, biasanya ini ada yang penting dalam hatiku berguman !. Sahabat Nurjanah dari Biro Hukum Kantor Gubernur memberikan informasi kepergian Prof.Lias Hasibuan. seperti mimpi dan petir di siang bolong mendengarnya, dan seakan-akan kurang percaya mendegar kabar tersebut. Karena baru beberapa hari lalu kami berjumpa dalam acara Bawaslu Provinsi jambi yang disertai dengan penandatanganan Kerjasama antar Perguruan Tinggi di Jambi. Tidak terlihat beliau sakit atau lelah, bahkan terpandang beliau sangat ceria dan berwibawa serta agak gemukan dibanding sebelumnya, kami masih bergurau lepas tanpa arah sekedar pelepas obrolan ringan. Sepertinya beliau tidak ingin menyusahkan banyak orang di akhir kehidupannya.
Tidak dan jarang tertengar beliau sakit parah, sepertinya pembawaan Prof.Lias selalu segar dan lincah kesana-sini memperjuangkan ITSNU Bersama stakeholders di Jambi yang sangat luar biasa. Sungguh tauladan kita ajungkan jempol perjuangannya pada sektor Pendidikan Jambi. Beliau pantas disebut pahlawan Pendidikan Jambi karena kegigihan Prof.Lias Hasibuan yang besar.
Beliau sangat berjasa dalam menginspirasi saya di dunia Pendidikan, sejak kuliah S-1 di Unja sekitar tahun 1985 an, saya telah diajak beliau bergabung untuk mengajar dan membesarkan sekolah SMP/SMA tepatnya MTS-MAN Nuruasaadah Jambi dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas. Sekolah yang terletak di daerah Talangbanjar, suatu Pendidikan yang berlokasi di masjid Nuurasadah Jambi. Saya yang telah terbiasa melatih Pendidikan kepramukaan di sekolah SD Pelita dan SD Muhamadiyah hampir tiga tahun di kampung saya Kenali Asam Atas Jambi sejak masa SMA dulu.Ajakan beliau untuk bergabung membesarkan MTS-MAN Nurussaadah tidak dapat saya elakkan begitu saja.beliau bercerita banyak tentang tantangan sekolah yang baru didirikan kala itu. Walaupun saya harus menempuh jarak yang cukup jauh yakni dua kali naik angkot Telanaipura- ke Talangbanjar Pulang Pergi dengan status mahasiswa yang tiak punya uang. Namun hari-hari tersebut menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bahwa sejak kuliah S-1 saya telah berprofesi menjadi guru relawan/suka rela sejati.
Berkat motivasi besar dari Profesor Lias Hasibuan bin Baginda Manahan Hasibuan. Perjuangan membesarkan Pendidikan sekolah Nurusaadah yang kala itu beliaupun masih menjadi mahasiswa Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Jambi sekaligus se-ingat saya, beliau juga Marbot di Masjid Nurusaaadah tersebut, dengan demikian jiwa perantauan dan sosial beliau sejak dulu memang sudah terasah tajam. Perjuangan beliau yang tanpa henti memberi naluri kepada saya bahwa beliau sangat hebat, pejuang sejati dalam dunia Pendidikan di Jambi.
Prof Lias Hasibuan yang menamatkan Pendidikan di UIN Sulthan Thaha Jambi tahun 1986 kala itu masih berstatus IAIN Sultan Thaha Jambi dan S2 di IAIN Ar-Raniry Aceh dengan gelarnya M.Ag (Magister Agama) dan S3 di Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 1997. Beliau pernah juga ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pendidikan Provinsi jambi tahun 2019 lalu.Melihat Sitasi beliau melalui google scholar yang mencapai 200 lebih, artinya tulisan beliau yang telah dikutip orang mencapai 200 lebih dengan demikian H-indek beliau mencapai 20 an lebih.sungguh luar biasa perjalanan beliau sebagai guru besar di Indonesia menghiasi dunia Pendidikan Indonesia. Selamat Jalan bang Lias,Tokoh Inspiratif Jambi yang telah berpulang pada tanggal Minggu 2 Oktober 2022.
Masukkan beliau ke Surga Firdausmu Yaa Allah, karena telah membuka mat akita semua akan arti penting Pendidikan dalam mencerdaskan bangsa.
*Elita Rahmi Dosen fakultas Hukum Universitas Jambi sejak Tahun 1994.
Discussion about this post