JAMBI – Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Ismed Wijaya, dalam rapat evaluasi angkutan batu bara menjelaskan perlunya pengawasan khusus bagi angkutan batu bara yang kosong.
Atau kendaraan yang telah selesai mengangkut batu bara dan mengejar trip selanjutnya. Ia mengatakan banyak sopir yang nakal, dalam arti ngebut dengan alasan mengejar trip selanjutnya.
“Malah saat ini kecelakaan terjadi diakibatkan oleh truk batu bara yang muatan kosong. Mereka kecepatan tinggi untuk mengejar trip selanjutnya,” katanya.
Kemudian juga ia menjelaskan untuk membuat kantong parkir di jalur angkutan batu bara sementara ini sulit untuk direalisasikan.
Pasalnya pemda kabupaten dalam hal ini Batanghari dan Tebo kesulitan anggaran untuk membangun itu.
“Terlebih lagi kita akan membangun jalur khusus angkutan batu bara. Nanti jika kantong parkir sudah dibangun maka itu akan sia-sia,” Ujarnya.
Menurutnya pengawasan sangat penting terutama masih banyak angkutan batu bara yang ngetem untuk dapat melalui jalur Bulian-Mendalo.
“Pengawasan perlu ditingkatkan lagi terutama truk yang berangkat 18.00 Via Bajubang-Tempino, tapi malah ngetem biar nisa masuk ke jalur Mendalo Pada pukul 21.00-03.00,” tandasnya.
Discussion about this post