Jambi – PT Bukit Kausar merupakan anak perusahaan dari PTPN VI yang berdiri sejak tahun 2000 hingga 2022 ini. Kepemilikan saham PT Bukit Kausar 99 persen atau 47.600 lembar saham milik PTPN VI, sedangkan 1 persen saham milik Kopkar PTPN VI atau 480 lembar saham.
Anak perusahaan tertua PTPN VI berusia 22 tahun ini beralamat di Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dengan luas lahan kebun sawit 5.004,92 hektar yang terbagi di Desa Rantau Benar, Pulau Pauh, Sungai Rotan dan Lubuk Kambing dengan jumlah 508 orang tenaga kerja.
Adapun areal kebun sawit Tanaman Menghasilkan (TM) sebanyak 4.833,63 hektar, TM Non Produktif sebanyak 9,81 hektar dan Areal Tanaman Cadangan sebanyak 81,48 hektar.
Manager PT Bukit Kausar Adrian Alamsyah mengatakan PT Bukit Kausar menghasilkan produksi 14,3 ton Tandan Buah Segar (TBS) sawit per hektar selama tahun 2021. Produksi ini merupakan yang tertinggi dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.
“Produktivitas sawit di PT Bukit Kausar ini yang tertinggi dalam sejarahnya dan juga umur sawit yang masa panennya sedang baik sehingga menghasilkan 14,3 ton per hektar selama 2021,” ujarnya, saat media gathering di lahan Afdeling 5 PT Bukit Kausar. Senin (13/6/2022).
Hasil dari produksi TBS sawit yang sangat banyak membawa berkah bagi penghasilan PT. Bukit Kausar, pada tahun 2021 mencetak laba tertingginya yaitu sebesar Rp39,5 miliar.
“Hasil ini memberikan kontribusi laba sebesar 13,96 persen dari total laba konsol PTPN VI,” sebut Adrian.
Ia menambahkan produktivitas hasil panen TBS sawit yang terus meningkat setiap tahunnya membuat PT Bukit Kausar satu-satunya anak perusahaan PTPN VI yang tidak memiliki hutang sama sekali dimanapun.
“PT Bukit Kausar satu-satunya perusahaan perkebunan di lingkup holding PTPN VI sejak Juli 2021 tidak memiliki hutang di perbankan,” jelasnya.
Perawatan Kebun Sawit Berkala
Adrian mengatakan agar mendapatkan hasil produksi TBS sawit yang banyak pihaknya menggunakan bibit sawit yang berlisensi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Sumatera Utara. Tidak hanya itu saja, PT Bukit Kausar juga melakukan perawatan secara berkala terhadap tanaman agar tetap menghasilkan buah yang banyak.
Perawatan tanaman sawit di PT Bukit Kausar bahkan diberikan sejak awal bibit sawit ditanam. Para pekerja selalu memberikan pupuk jenis Kolonit dan NPK sebanyak dua kali dalam setahun.
“Kita berikan pupuk dua kali setahun yaitu semester 1 dan semester 2 agar tumbuh subur dan produksi TBS banyak,” ujarnya.
Selain itu untuk mempercepat tanaman menyerap pupuk yang telah diberikan, PT Bukit Kausar juga memberikan pupuk tangkos bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah di area perkebunan.
“Pupuk tangkos ini diberikan satu tahun sekali di tanah dekat sawit agar cepat menyerap pupuk yang diberikan ke tanaman dan berbuah banyak,” jelasnya.
Dorong Peningkatan Produksi Sawit
Laba yang dihasilkan dari hasil panen TBS sawit dari PT Bukit Kausar dapat dirasakan. Bahkan, produktivitas TBS juga terus mengalami peningkatan. Maka dari itu, Adrian menargetkan untuk tahun 2022 produksi TBS sawit dapat menghasilkan sebanyak 20 ton per hektar.
“Target kita tahun ini panen 20 ton perhektar,” ujarnya.
Dengan optimis sinergitas para pekerja, PT Bukit Kausar akan mengapai target tersebut serta mencatatkan laba lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu saja, PT Bukit Kausar juga meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur untuk mempermudah akses agar bisa meningkatkan efektivitas para pekerja salah satunya seperti pembangunan rumah di sekitar lahan serta kebutuhan lainnya.
“Kita bangun rumah ini agar para pekerja nyaman dan lebih dekat bekerja, sebelumnya mereka itu tinggal di Desa terdekat. Dengan adanya prasarana ini mereka dapat lebih mudah bekerja dan tidak jauh,” tuturnya.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
PT Bukit Kausar juga secara konsisten melakukan Prorgam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR (Sorporate Social Responsibility). Kegiatan TJSL merupakan bagian dari langkah besar PT. Bukit Kausar menuju sustainability usaha.
Disamping mengadopsi konsep Creating Shared Value, PT Bukit Kausar juga mengadopsi Sustainable Development Goals. Adapun kegiatan TJSL PT Bukit Kausar membangun madrasah dan sekolah, kemudian telah membuka areal baru seluas 1.200 hektar, jalan baru sepanjang 60 kilometer, jembatan plat gelombang 23 unit, gorong-gorong beton 87 unit, rumah 88 pintu, Kantor Afd sebabnyak 4 unit, MCK 28 unit, sumur bor arthessis sebanyak 16 unit, dan jaringan PLN sebanyak 366 sambungan.
Selain itu, PT Bukit Kausar juga bekerjasama dengan masyarakat mendorong industri wisata di dekat areal perkebunan yakni seperti wisata air terjun Khalista yang terletak di Lubuk Bernai. Tempat wisata ini secara bertahap diperbaiki untuk agar dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat.
Discussion about this post