Oleh: Mochammad Farisi
Menjadi kepala daerah adalah alat bukan tujuan, bila menjadi kepala daerah adalah tujuan, maka Anda telah mencapai garis finish. Namun, sebaliknya menjadi kepala daerah merupakan start awal dari kiprah Anda lima tahun ke depan untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan seluruh warga masyarakat di daerah Anda.
Satu detik setelah Anda dilantik menjadi kepala daerah roda pemerintahan berada di pundak Anda, Anda harus berhenti berbicara (kampanye/pencitraan), jalankan tugas dan tanggun jawab sebaik-baiknya, sekuat tenaga, jangan mengeluh apalagi ada kata tidak siap. Rakyat cukup cerdas dan akan mengawasi serta menagih janji-jani politik Anda baik pada saat berkampanye turun ke daerah maupun pada saat debat publik.
Andalah pemenang pilkada. Anda akan memasuki kehidupan baru dengan tanggung jawab baru. Ini adalah awal dari perjalanan panjang selama lima tahun ke depan, kuatkan hati karena dalam menjalankan pemerintahan langit tidak selalu cerah dan ombak tidak selalu tenang.
Setelah dilantik seger konsolidasikan tim Anda rumuskan program kerja 100 hari pertama, setahun pertama sampai tahun kelima. Berikan gebrakan dan energi baru dalam pemerintahan.
Diawal awal masa kepemimpinan jangan pernah sedikitpun berfikir untuk kelanjutan kekuasaan atau pilkada berikutnya. Hal tersebut hanya akan membuat Anda tidak fokus dalam menjalankan tugas dengan baik, menjadi racun dan membuat Anda gagal. Keberhasilan program pembangunan Andalah yang nanti akan membuat Anda terpilih kembali.
Stabilitas politik pemerintahan merupakan faktor penting keberhasilan pembangunan. Untuk itu saya menyarankan segera lakukan rekonsiliasi, pihak yang menang harus mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang pada saat pilkada kemarin sempat berlawanan.
Dalam teori politik hal ini disebut strategi corto dan stretto yaitu mengembangkan semangat reformasi, rekonsiliasi dan kerjasama dengan semua lini (Imam Hidajat, 2009). Datang dan temui rival Anda, hal ini akan semakin menunjukkan kedewasaan Anda berdemokrasi dan membuat sejuk suasana politik, serta masyarakat melihat bahwa yang menang dan kalah sama-sama berjiwa besar dan elegan.
Tidak semua rakyat memilih Anda dalam pilkada yang lalu, mungkin kemarin dukungan rakyat dalam konstalasi politik terbelah cukup tajam, pun dengan para aparat pemerintahan yang dengan terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi tidak mendukung Anda.
Mungkin sebagian kalangan masih belum bisa menerima kehadiran Anda sebagai kepala daerah, terutama para pendukung militan pasangan yang kalah. Tapi Anda harus tetap berlaku adil.
Sebagai pemimpin daerah yang baru wajib mengayomi dan mensejahterakan seluruh rakyat, tanpa terkecuali termasuk kepada rakyat yang tidak memilih Anda. Itulah etika dan budaya politik yang harus terus dibangun.
Memilih adalah hak sehingga yang tidak memilih Anda bukan melakukan suatu kejahatan, sehingga Anda tidak perlu memusuhi apalagi membenci buta, karena inilah esensi dari berdemokrasi.
Sebaliknya baik rakyat yang tidak memilih Anda, maka sekarang harus bersedia untuk dipimpin oleh Anda dan memberikan dukungan dan kritikan yang membangun.
Setelah berhasil membangun rekonsiliasi segeralah fokus pada program 100 hari petama karena biasanya publik akan menilai Anda di titik itu. Anda harus membangun trust/kepercayaan dengan semua awak kapal yang akan berlayar satu perahu dengan Anda selama lima tahun kedepan.
Konsolidasikan jajaran Anda, briefing semua SKPD, bupati/walikota, camat sampai kepala desa/lurah apa yang menjadi visi misi serta program-program prioritas yang harus dijalankan lima tahun ke depan.
Terakhir jangan alergi terhadapat kritik, karena kritik dari masyarakat adalah sesuatu yang wajar. Justru Anda harus menjadikannya sebagai obat dan alat kontrol bagi kinerja Anda. Tetaplah fokus pada pekerjaan program-program Anda, teruslah bekerja dan bersemangat.
Selamat bertugas kepala daerah baru!
*Dosen FH UNJA & Ketua KOPIPEDE Jambi
Discussion about this post