Jambi – Pada Bulan September 2020, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dan Kota Muara Bungo inflasi sebesar 0,02 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 104,07 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Muara Bungo tercatat sebesar 104,27.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin menyampaikan Inflasi di Kota Jambi terjadi pada 4 kelompok pengeluaran yaitu kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 0,42 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,03 persen; kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,21 persen; serta kelompok Transportasi sebesar 0,01 persen.
“Komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi Bulan September 2020 antara lain cabai merah, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, rokok kretek filter, ikan nila, ikan patin, ikan lele dan kopi bubuk,” ujarnya, Jum’at (2/10/2020).
Sedangkan inflasi di Kota Muara Bungo terjadi kenaikan indeks pada 5 kelompok pengeluaran kelompok Makanan, Minuman nan Tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,04 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 0,07 persen; serta kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,13 persen.
“komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Muara Bungo adalah rokok kretek filter, minyak goreng, kangkung, bawang putih, bayam, daging ayam ras, daun singkong, rokok putih, cabai merah dan kentang,” sebutnya.
Sementara itu, Laju inflasi tahun kalender dan “year on year” Kota Jambi pada bulan ini masing-masing sebesar 0,99 persen dan 1,11 persen. Sedangkan laju inflasi tahun kalender dan “year on year” Kota Muara Bungo bulan ini masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,06 persen.
Dari 24 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, sebanyak 13 (tiga belas) kota mengalami inflasi dan 11 (sebelas) kota deflasi. Inflasi tertinggi se-Sumatera terjadi di Kota Gunung Sitoli sebesar 1,00 persen dan terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen.
Dari 90 Kota yang menghitung IHK di Indonesia, sebanyak 34 (tiga puluh empat) kota mengalami inflasi dan 56 (lima puluh enam) kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunung Sitolisebesar 1,00 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 0,83 persen.
“Kota Jambi dan Muaro Bungo berada pada urutan ke-7 dan ke-12 antarkota se-Sumatera,” tandasnya.
Discussion about this post